Mana film yg menurut kalian paling seru?

Sabtu, 02 Mei 2009

resensi: Twilight

Judul : Twilight
Pengarang : Stephenie Meyer
Penerbit : Gramedia
Tebal : 518 hal
Harga : 50 K something... (di Togamas diskon 20 %, hahaha...)

Jujur aja, saya gak pernah kepikiran buat beli novel ini sama sekali. Ok, pertama liat judul (dan cover... judge the book by its cover lah..), kesannya sangat menggoda. Judul yang singkat, padat, jelas, serta covernya yang sedikit kartun bikin saya penasaran. Belum lagi kata-kata 'Best Book of The Year', 'Editor's Choice', di cover depannya. Sangat menggoda. Sampai saya baca sinopsis di sampul belakang bukunya.

'Ketika Isabella Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius yang sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir balik. Dengan kulit porselen, sepasang mata keemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyingkap rahasia paling kelamnya.'

Pikiran saya sehabis baca sinopsis ini adalah :
1. Darn, gak ada adegan pembunuhan ni kayaknya... Meskipun bercerita tentang vampir (di sinopsisnya juga ditulis kok), insting saya bilang kalau adegan berdarah-darah gak bakal ada di buku ini.
2. Waks, romantis... Novel romantis itu sooo not into me.

Tapi blowout dari media (thanks to the internet, and newspapers...) dan impact dari filmnya bikin saya penasaran juga. Dan akhirnya, setelah berbulan-bulan sejak perjumpaan saya dengan novel ini (serta setelah siku saya ngilu gara-gara kebanyakan baca versi Inggrisnya sambil tengkurep di depan laptop), saya beli juga ni novel..

Sebenernya ceritanya (sangat) mudah dicerna dan dibayangkan. Plotnya simpel dan dialognya sangat romantis (kalo saya bilang sih gombal, hehe). Gak heran kenapa banyak yang nge fans sama novel ini. Apalagi deskripsi tokohnya 'memuaskan hati' pembaca, hahahaha...

Sayangnya, selera saya rada diluar mainstream, jadi ada beberapa hal yang bikin saya kecewa sama novel ini. Pertama, saya (sangat) kecewa sama tokoh utamanya (Bella Swan). Sebagai orang yang paling seneng waktu percobaan pengujian darah di lab bio, rasanya agak gak terima juga baca si Bella ini hampir pingsan gara-gara mencium bau darah dikit. Imajinasi saya sih, bakal lebih oke kalo tokoh utamanya lebih tangguh, minimal kayak Buffy lah.

Konfliknya cukup simpel dan 'damai'. Bagian waktu keluarga Cullen ngebantuin Bella kabur dari vampir pemburu sebenernya lumayan seru, tapi rasanya kok terlalu singkat. Tokoh vampirnya juga kelewat romantis (Edward).. Maklum, mental saya campuran antara preman dan pembunuh berdarah dingin, gak terbiasa baca dialog-dialog super romantis...

Overall, novel ini lumayan enak dibaca (apalagi sambil ngebayangin muka Robert Pattinson, yang jadi Edward di filmnya).. Buat saya, Twilight bisa jadi intermezzo dari bacaan normal saya (which is komik, Sherlock Holmes, dan novel-novelnya Dan Brown serta Agatha Christie). Tapi yaaa cuma sampai disitu... Kalo toh saya tiba-tiba pengen baca lanjutannya, kayaknya lebih terima baca lewat e book aja deh (dan saya gak yakin pengen baca lanjutannya, hehehe)..


PS: Twilight adalah novel tetralogi , lanjutannya berjudul New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn. Ada satu judul lagi, Midnight Sun, tapi isinya berupa narasi ulang Twilight dari perspektif Edward Cullen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar